Entri Populer

Saudariku Aku menggugah Rasa Malumu

Diposting oleh jundullah-online Selasa, 21 April 2009

“Ada dua golongan penduduk neraka yang sekarang saya belum melihat
keduanya, yaitu: wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang, yang
berlenggak-lenggok dan memiringkan kepalanya seperti punuk unta, dimana
mereka tidak akan masuk surga, bahkan mencium baunya pun tidak bisa”
(HR Muslim dan Ahmad)


Sesungguhnya segala puji hanya milik Allah Saw Yang kami memuji-Nya,
kami memohon pertolongan dan pengampunan dari-Nya, yang
berlindung dari kejelekan jiwa-jiwa kami dan keburukan amal-amal
kami. Barangsiapa yang mendapatkan petunjuk Allah, tidak ada yang dapat
menyesatkannya, dan barangsiapa yang disesatkan oleh-Nya, tidak ada yang
dapat menunjukinya. Saya bersaksi bahwasanya tiada Ilah yang Haq untuk
disembah melainkan Allah, tiada sekutu bagi-Nya dan saya bersaksi Muhammad
 adalah hamba dan utusan Allah Saw.
Semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam kepada Nabi-Nya ,
keluarganya, para Sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari
Kiamat. Amma ba’du.
Tulisan yang berada di hadapan pembaca yang budiman adalah sebuah jeritan
pilu dari seorang Muslimah, yang menyaksikan kemunduran yang terus-menerus
menimpa saudarinya. Sebuah keprihatinan yang mendalam, ketika menyaksikan
betapa banyak kaum Muslimah yang terjerat pada tipu daya dan propaganda
yang dilancarkan oleh musuh-musuh Islam untuk merusak kehormatan mereka.
Betapa cepat dan mudahnya keburukan menerpa, kerusakan menimpa, ketika
pakaian malu telah ditanggalkan.
Fenomena yang disaksikan oleh pengarang tidak hanya terjadi di jazirah Arab,
yang mendorongnya menulis risalah singkat ini, tetapi fenomena tersebut
merata terjadi hampir di seluruh negeri kaum Muslimin. Kita sakiskan dimanamana,
semakin sulit untuk membedakan wanita Muslimah dengan wanita kafir,
kecuali hanya sebagian kecil saja. Hijab, yang menjadi ciri khas wanita
Muslimah, yang diwajibkan oleh Allah dan Rasul-Nya  untuk melindungi
wanita, memelihara auratnya dan menjaga kehormatannya telah disingkapkan.
Sebagian Muslimah memandang bahwa Hijab (baca: Jilbab) bukanlah
kewajiban, atau hanya untuk dikenakan pada saat-saat tertentu yang
beruhubungan dengan perayaan keagamaan, menghadiri pengajian dan semisalnya. Hijab dipandang menghalangi kebebasan wanita beraktivitas di luar
rumah, memperoleh karir yang baik di lingkungan kerjanya. Sebagian Muslimah
meremehkan masalah Hijab dan menganggap Hijab itu hanya bagi orang tua,
atau bagi orang yang sudah melaksanakan ibadah haji.
Kaum wanita, tidak terkeculai wanita Muslimah, saat ini terbius oleh pemikiran
dari dunia kafir Barat, bahwa ketelanjangan adalah bagian dari keindahan,
kecantikan dan seni. Tidak heran bermunculan mode dan gaya pakaian yang
sangat minim dan menyingkap aurat, yang dengan latah diikuti oleh kaum
Muslimah dan dianggap sebagai wujud morenis, modis dan trendi.
Sebagaimana yang ditunjukkan oleh penulis, kemajuan dan kebebasan dalam
anggapan mereka sebenarnya adalah kemunduran luar biasa. Kebebasan itu
adalah hilangnya rasa malu, kemajuan itu adalah ekspolitasi tubuh dan
kecantikan wanita. Yang dianggap kemajuan itu adalah syubhat yang
ditanamkan kapitalis, untuk mengeruk keuntungan sebesar-besarnya dengan
mengeksploitasi wanita dan merendahkan kehormatannya.
Untuk mengetuk hati ukhty muslimah, menggugah hati mereka untuk kembali kepada ajaran agamanya, dan kembali mengenakan pakaian malunya. Bahwa kemuliaan seorang wanita tidak pada kebebasan semu yang dipropagandakan dunia Barat, tetapi
kemuliaan harkat dan martabat wanita hanya ada pada ajaran Islam, dalam
Kitabullah dan Sunnah Rasulullah  sebagaimana yang dpahami oleh generasi
salafus saleh, kedudukan mulia yang tidak pernah dicapai oleh agama dan
peradaban manapun di dunia ini. Wallahu a’lam.

Saidariku, Aku Menggugah Rasa Malumu
Tidakkah kau ingin menjawabnya?

1.Pengertian Hayaa
ayaa’ (kesopanan dan rasa malu) adalah karakteristik dasar dari
seseorang yang mulia dan tanda dari keimanan yang tinggi. Diantara
hal-hal terbaik yang telah dikatakan adalah bahwa; “Ia adalah
merupakan kepekaan yang baik dan kelembutan perasaan yang tampak di mata
dan yang mempengaruhi penampilan. Barangsiapa yang hilang darinya maka dia
telah kehilangan segala kebaikan, dan barangsiapa yang dimahkotai dengannya
maka dia telah mendapatkan kehormatan dan kemuliaan dan dianugerahi
dengan kebaikan yang sempurna.” (Mawarid Ath-Thaman Li Durus Az-Zaman –
Abud Aziz As-Salaman, vol. 3 hal. 367). Bagaimana bisa selainnya ketika mahluk
Allah terbaik, Rasulullah  bersabda:

“Malu itu baik keseluruhannya.” (HR Muslim).
Al-hayah kini semakin lemah dan ditinggalkan. Lebih dari itu, konsep-konsep
dan bentuk-bentuk yang merusak ditujukan kepada kita dari musuh-musuh
Allah dan musuh-musuh wanita Muslimah, mengambil dari setiap tubuhnya
sampai ia menjadi buruk dan lemah hingga pada tingkat dimana para penyeru
terhadap rasa malu (al-hayaa) hanya memberikan pengaruh yang kecil kepada
banyak wanita Muslimah, ketika mereka diseru kepadanya.
Jika kita melihat ke dalam perkara terbesar dimana wanita Muslim hidup dan
penyimpangannya mengikuti tren Barat dan terus-menerus meniru mereka
sampai jika mereka masuk ke lubang biawak dia akan ikut masuk bersama
mereka, kita menyaksikan dengan sebenar-benarnya akan kelemahan agama
dan rasa malu pada diri seorang wanita Muslimah yang demikian. Itulah
sebabnya mengapa saya bekerja keras, memohon pertolongan dan keikhlasan
dari Dia Yang Maha Tinggi dan Sebaik-baik Pelindung, untuk menulis beberapa
kata tertuju kepada saudari-saudariku Muslimah yang saya harapkan dapat
berpengaruh dan bergema dalam jiwa mereka.

Saidariku, Aku Menggugah Rasa Malumu
Tidakkah kau ingin menjawabnya?
2.Mengapa Aku Menulis
Saudariku tercinta, kata-kata yang kutulis berasal dari hati yang
dipenuhi kesedihan dan rasa sakit atas kondisi menyedihkan terhadap
banyak wanita Muslimah sekarang ini. Kita melihat wanita Muslimah
yang berpakaian tetapi telanjang, keluar memamerkan kecantikannya dan
menggoda hamba-hamba Allah dengan senjata yang sangat kotor – senjata
bujukan dan rayuan yang dia pelajari sebagai cara dan alat untuk menggoda.
Engkau menemukan godaan ini di rumah dan di jalan dan dalam perkataan dan
dalam gerakan. Godaan dalam pakaian dan mempercantik (diri), dalam
berjalan dan duduk dan pada lirikan mata. Ini benar-benar perkara yang serius
yang memalukan dan merobek-robek hati dengan kesedihan manakala kita
hidup dalam kenyataan dimana begitu banyak wanita Muslimah terlepas dari
rasa malu. Agama ini dan Al-Qur’an terlupakan, perbuatan dan akhlak
diingkari… dan tidak ada daya dan kekuatan kecuali dari Allah!
Saudariku, kata-kata ini dari penaku yang hina dan lemah ditandai oleh jiwa
yang terluka dan tidaklah ini melainkan sebuah jeritan dari sebuah peringatan
dan perhatian bagimu saudariku. Ini adalah kata-kata yang saya harapkan
dapat terdengar oleh telingamu yang melaluinya dapat mencapai pintu hatimu
dan menemukan tempat disana, masuk, diterima dan dilaksanakan.
Kata-kata ini keluar dari hati yang berisi cinta, persahabatan dan nasihat yang
tulus untukmu. Nasihat dari saudarimu yang begitu perduli terhadap saudarinya
yang dilihatnya bergerak menuju jalan kesesatan dimana dia pasti akan
terhanyutkan. Dia telah menyimpang dan jatuh ke dalam jebakan dan
perangkap yang telah disiapkan baginya oleh Zionist dan dia lalai dan tidak
mengetahuinya. Bagaimana mungkin aku tidak memegang tangannya dan
menasihatinya, mengarahkannya atau mencoba membuka matanya terhadap
rencana dan Persekongkolan disekitarnya?
Saudariku, kata-kataku bukanlah sesuatu yang baru, namun merupakan
pengingat bagimu sehingga mungkin Allah akan menjadikannya penyebab

Saidariku, Aku Menggugah Rasa Malumu
Tidakkah kau ingin menjawabnya?

3.bagimu untuk mendapatkan manfaat dengannya dan membuatnya mengalir
didalam hatimu dengan kesejukan dan kedamaian. Semoga dengannya akan
memberikan pengaruh yang besar terhadapmu, insya Allah. Saya
mengunggahmu saudariku tercinta, terhadap rasa keberagamaanmu, kepada
fitrah yang Allah menciptakanmu dengannya, dan rasa malumu, dan rasa takut
kepada Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Kuasa. Tidakkah engkau mendengar
panggilan suadarimu yang tulus yang sangat perduli kepadamu?
Ketahuilah saudariku, bahwa engkau dan aku dan setiap wanita Muslimah,
berdiri pada sebuah pelabuhan, diantara pelabuhan-pelabuhan Islam. Yakni,
keluarga Muslim dan pendidikan anak-anak dengan cara yang dicintai dan
diridhai Allah. Pilar dan landasannya adalah ketaatan kepada Allah dan
mengikuti Rasul-Nya  dan mencari apa yang diridhai oleh Allah untuk
mendapatkan sesuatu yang tidak ternilai yang kita semua menginginkannya –
Surga.
Untuk itulah, saudariku Muslimah, ketika musuh-musuh Islam melihat
kedudukan wanita Muslimah dan kekuatan pengaruhnya yang dimiliki diantara
mereka dimana dia tinggal sebagai guru dan pembangun generasi berikutnya
dan karena dialah asuhannya dapat menjadi kuat atau rusak, mereka
mengarahkan perhatian mereka kepada kita. Mereka berfokus pada kita -
wanita Muslimah - untuk menghancurkan akhlak kita dan mengambil agama dan
rasa malu kita ke arah yang secara alami kita tempatkan dan kita diperintahkan
untuk berpegang teguh kepadanya, sampai akhlak anak-anak kita, laki-laki
generasi mendatang, pilar-pilar ummat, menjadi rusak. Mereka akan merusak
akhlak ini yang mendukung ummat dalam pertumbuhan dan pemahaman dan
atas mereka (laki-laki) yang di atas mereka lah terletak kehormataan setelah
(bergantung) kepada Allah. Jika pilar ini dibuat menjadi cacat atau
dihancurkan dan kekuatan alami ummat ini menjadi lemah, maka akan menjadi
apa masa depannya? Sungguh persis seperti inilah yang dikehendaki musuhmusuh
Allah.
Saidariku, Aku Menggugah Rasa Malumu
Tidakkah kau ingin menjawabnya?
4.Tidakkah Engkau Pahami?
Tidakkah engkau tahu bagaimana mereka (musuh-musuh Islam) dapat
menyusup dan mempengaruhi kita melalui media-media yang
membujuk dan dari luar tampak tidak berdosa namun di dalamnya
kotor? Ini dengan cara memberikan racun yang dibungkus madu yang
ditampilkan melalui cara-cara iklan, gemerlap dan memikat. Hal ini dilakukan
melalui majalah-majalah yang rendah, fashion yang menggiurkan, dan kisahkisah
indah. Ini dilakukan melalui serial televisi, film, nyanyian, dan cara-cara
lainnya. Apakah engkau melihat Allah? Tidakkah engkau hendak kembali kepada
Rabb-mu dan membuarg rencana-rencana musuhmu kembali pada mereka dan
menolak konsep-konsep dan gelar-gelar yang menipu? Maukah engkau
mengatakan dengan kekuatan dan kehormatan sebagai seorang Muslimah ‘Saya
tidak menerima selain dari perintah Allah dan perintah Nabi-Nya!’?
Saudariku. Apa yang diinginkan musuhmu darimu sungguh sangat berharga dan
mahal. Itu bukanlah hal yang sederhana bagimu. Mereka ingin menghancurkan
agamamu, karakter akhlakmu, kebaikanmu, rasa malumu yang darinya engkau
memperoleh harga diri dan kehormatan. Mereka menginginkanmu menjadi
hina, tercela, dan diabaikan oleh masyarakat, sebagaimana kondisi kaum
wanita mereka. Mereka mengajak untuk melepaskan hijab dan pada
ketelanjangan dan menyingkapkan dirimu dan mereka berkata kepadamu:
Robek-robeklah hijabmu wahai puteri-puteri Islam. Robek dan bakarlah tanpa
ragu. Karena sesungguhnya itu (hijab) adalah pelindung yang semu.
Mereka menjalin persekongkolan demi persekongkolan dan memikirkan
rencana-rencana dan menempati posisi penyergepan di sekeliling kita. Mereka
memulai perbuatan-perbuatan kotor dan beracun seperti yang disebut sebagai
‘gerakan pembebasan’, dan ‘kesetaraan’ dan pendorongnya adalah untuk
kehancuran karakter akhlakmu juga diriku, sebagaimana juga akhlak seluruh wanita Muslimah.
Ini semua cara-cara dan senjata yang dapat mereka gunakan
untuk menghancurkan agama yang haq ini dan penjagaan Islam, akhlak dan rasa
malu. Marilah menjadi tangan yang kuat memukul dengan kepalan, hijab,
kesopanan, dan akhlak, (ke) wajah semua orang yang melanggar setiap
bagiannya (yakni al-haya atau rasa malu-pent.) dan mencoba mendekati dan
membahyakannya.
Engkau dan aku dan setiap wanita Muslimah harus mengatakan kepada musuh-musuh Allah
apa yang dikatakan Aisyah at-Taimuriyyah:
Dengan tangan kesopanan aku mempertahankan kehormatan hijab
Dan dengan rasa maluku aku telah mengangkat zamanku
Dan dengan anugerah pemikiran yang jernih
dan watak yang kritis adabku disempurnakan
Tidak ada sesuatu yang membahayakanku dari budaya dan pelajaran yang baik
Kecuali akulah yang terbaik diantara yang bijak
Tidak ada yang menghalangi kita untuk bangkit
Kecuali menurunkan penutup kepala dan wajah

Saudariku tercinta, apa yang sungguh mengiris jiwaku dan membuatku tak
dapat beristirahat adalah melihat wanita muda Muslimah yang meyakini Allah
adalah Tuhannya, Islam sebagai agamanya, dan Muhammad  sebagai rasul dan
nabinya, berkeliaran di jalan-jalan, tempat-tempat perbelanjaan, dan tempattempat
umum lainnya dimana orang menemukan kebaikan dan keburukan,
keluhuran dan kejahatan, orang-orang yang hatinya bersih dan orang-orang
yang hatinya berpenyakit yang mengikuti kelemahan sexualnya mengejar
wanita-wanita muda. Wanita-wanita muda ini keluar dengan mempercantik
(diri) atau mengenakan hijab dari jenis yang hijab itu sendiri menyerupai
perhiasan yang dengan penampilan dan gayanya meluncur laksana panah daya
tarik ke dalam hati yang dipenuhi nafsu laki-laki yang demikian. Dia akan
tergoda dan hatinya terperangkap oleh wanita itu. Akankah Allah ridha, aku
bertanya padamu demi Allah, dengan perbuatan wanita muda ini manakala Dia
lah yang berkata kepadanya dan wanita-wanita yang sepertinya:

“…janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah
yang dahulu” (QS Al-Ahzab [33] : 33).
Atau akankah Allah ridha dengan agama wanita ini, rasa malunya,
kepribadiannya sebagaimana dia diajarkan dan dibesarkan dengannya?
Saudariku, tidakkah engkau menyadari bahwa diantara tanda-tanda lemahnya
keimanan dalam diri seorang wanita Muslimah dan awal mula dari kekalahannya
Saidariku, Aku Menggugah Rasa Malumu
Tidakkah kau ingin menjawabnya?
6.dan kehilangan kehormatan dan keutamaannya adalah manakala dia
mengabaikan dan meninggalkan agamanya dan akhlaknya? Rasa malu
merupakan bagian dari kodratnya. Wanita Muslimah selalu menjadi
perumpamaan malu, sebuah peribahasa mengatakan:
Malu yang tertinggi adalah perawan di dalam sangkarnya.
Hilangnya malu dalam diri seorang wanita adalah kelemahan imannya dan
keluar dari kodratnya. Pernahkah engkau memikirkannya?
Demi Allah, tidak ada kebaikan dalam kehidupan tidak juga di dunia, ketika
malu telah menghilang.
Saidariku, Aku Menggugah Rasa Malumu
Tidakkah kau ingin menjawabnya?
7.Alangkah Bedanya
audariku, dimana wanita muda yang padanya engkau melihat malu
tampak pada seluruh bagian-bagian yang dikatakan kepadamu karena
penampilan luarnya, rasa malunya, dan menutupi secara menyeluruh
dimana dia selalu waspada untuk tidak menampakkan meskipun hanya jari
khawatir menyingkap bagian tubuhnya atau kulitnya atau bagian mana saja dari
daya tarik fisiknya? Jika engkau melihatnya engkau akan menganggap ia seperti
burung gagak hitam karena kesopanan dan keteguhannya mempertahankan
hijab.
Gambaran seorang wanita yang memiliki malu sedemikian berbeda dan
berkebalikan dengan wanita yang berhias dan meninggalkan rumah atau
sekolah atau tempat kerja dengan dandanan yang terbaik dan puncak
kecantikan. Dia mengenakan pakaian yang mengundang tanpa sesuatu
diatasnya kecuali abayah pendek (pakaian luar yang ringan biasanya berwarna
hitam biasa dikenakan wanita di negara-negara teluk) atau yang panjang.
Namun demikian, dia tidak perduli jika pakaiannya tertiup angin atau dia
dengan sengaja mengangkatnya. Dia juga mungkin keluar dengan kepala
tertutup yang dia gunakan untuk menutup wajahnya namun kadangkala terlalu
tipis atau sehingga rona wajahnya kelihatan atau terlalu ketat sehingga
menampakkan bentuk hidung dan pipinya. Dia keluar dengan perhiasan emas
dan menunjukkan lengan atau tangannya yang juga dihiasi inai atau dengan
manicure yang ditunjukkannya dengan bangga kepada orang-orang
disekitarnya, tanpa memikirkan bahwa Allah menyaksikannya dari langit ke
tujuh.
Alangkah besar perbedaan kedua wanita ini! Betapa berlawanannya mereka,
yang satu berpegang teguh kepada syariat Tuhannya dan menjaga dirinya,
hijabnya, dan rasa malunya, dan ia yang mengambaikan perkara agamanya dan
mengikuti jalan-jalan para musuhnya! Betapa bedanya seseorang yang melihat
hijab sebagai suatu bagian dari agama dan syariat dan (sebagai) alat untuk
menjaga dirinya dari kemesuman, kehinaan dan kekacauan, dan dia yang
menganggap hijab hanya sekedar kebiasaan kuno. Yang terakhir itu si tidak
lebih dari tanda keterbelakangan dan kemunduran. Dari belenggu dirinya lah ia
mesti dilepaskan agar dia dapat bebas melangkah di atas jalannya kepada
kehancuran, memalukan dan telanjang.

Saidariku, Aku Menggugah Rasa Malumu
Tidakkah kau ingin menjawabnya?
8.Saudariku, Engkau Berharga
etapa muram raut wajah dan malu kaum mukminin ketika dia melihat
para wanita kita hari ini – ibu-ibu dari masa depan dan pengasuh
genarasi yang akan datang – ketika mereka meletakkan perhatian
terbesar mereka pada perkara-perkara remeh yang tidak memiliki nilai dan
arti. Perkara-perkara sia-sia yang rendah padahal wajib bagi setiap Muslim
untuk berada jauh di atas karena Islam adalah agama yang mulia, tinggi dan
sempurna.
Lihatlah di Sekelilingmu
ngkau, saudariku tercinta, dapat melihat saudar-saudarimu Muslimah
ketika dia menyimpan majalah yang tidak senonoh, fashion yang buruk,
serial tv yang amoral yang harus dihindari seorang Muslim, dengan para
propagator rendahan semuanya menyeru kepada penghancuran agama dan
moral. Engkau dapat melihat saudari-saudarimu perduli dengan warna-warni
dan panggilan yang dibuat oleh para penyeru Syaithan. Namun manakala
penyeru kebenaran ditampilkan di hadapannya, dia mencoba untuk
menghentikannya. Engkau menilhat wanita Muslima sibuk menghafalkan puisi,
roman dan kisah-kisah yang menggelikan yang ditulis tidak lain oleh orangorang
yang paling bodoh. Sebaliknya ketika hal itu mengenai Kitabullah, dia
mungkin hanya mengingat sedikit ayat dan jika engkau bertanya kepadanya apa
artinya atau mengenai sebuah hadits, dia tidak akan mampu menajwabmu.
Ini persis apa yang diinginkan musuh-musuh Islam. Mereka ingin menjauhkan
generasi muda dari jalan Allah dan menjauhkan mereka dari sumber cahaya,
kehormatan dan kemuliaan. Musuh-musuh Islam menginginkan mereka

Saidariku, Aku Menggugah Rasa Malumu
Tidakkah kau ingin menjawabnya?
9.menyibukkan diri mereka dengan hal-hal selain Kitabullah dan Sunnah Nabi kita
 karena tanpa keduanya kita tidak berarti apa-apa. Mereka ingin menjadikan
diantara kita yang dilindungi oleh agama ini, mengikuti mereka dan menjadi
pengikut mereka padahal mereka lah yang dihinakan dan dilaknat Allah.
Dengan sangat menyesal kita temukan bahwa sebagian besar kaum remaja kita
tidak memiliki kesadaran dan ilmu agama yang tinggi. Alasan apa yang berada
di baliknya? Ini tepatnya terjadi karena penggantian terhadap pelajaran mereka
dengan pendidikan dan ide-ide yang datang kepada kita dari dunia Barat, dan
hal tersebut sesuai dengan hawa nafsu mereka sehingga mereka tidak melihat
ke arah lain.
Saudariku, invasi ide-ide ini tehadap pemikiran dan konsep-konsep kita
memiliki pengaruh dan bermanifestasi kepada banyak wanita Muslimah dan
telah merubah pemahaman mereka. Maka banyak wanita sekarang menganggap
shalat sebagai beban yang berat sehingga ketika mereka diseru oleh dakwah
kepada kebenaran untuk bersegera mengerjakan shalat, engkau melihat
mereka berdiri seolah kaki sangat berat dan bergerak dengan malas sampai
engkau mengira seolah berat gunung-gunung di dunia berada di atas kepalanya.
Akan tetapi, jika ada perkawinan atau pesta atau perkumpulan minum teh,
engkau akan mendapatinya bersegera kepadanya dan bersiap-siap dengan
pakaian yang paling indah. Dia merindukan acara kumpul-kumpul yang boleh
jadi dikelilingi oleh syaithan dan tersebarnya ghibah, namimah dan merusak
kehormatan orang-orang.
Saudariku, engkau akan menemukan sebagian besar wanita muda Islam menyianyiakan
waktunya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Engkau akan
menemukan mereka menghabiskan berjam-jam di depan cermin mendandani
dirinya tetapi jika engkau mengamati shalatnya, dia tergesa-gesa (dalam
shalat) seperti patukan buruk gagak! Tidakkah dia mengetahui bahwa
kecantikan, keindahan dan kebahagiaannya bukanlah pada kulit, penampilan
atau gaya rambutnya? Demi Allah, bahkan kesemuanya itu adalah pada
ketaqwaannya, keshalihannya, keimanannya, dan penjagaannya akhlaknya,
agama dan rasa malunya.
Saidariku, Aku Menggugah Rasa Malumu
Tidakkah kau ingin menjawabnya?
10.Janganlah Menjadi Daun
yang Diterbangkan Angin
audariku tercinta, waspadalah terhadap karakter wanita yang
mengikuti secara membabi buta setiap berita atau tren baru yang
berasal dari Zionis. Engkau memiliki martabatmu sendiri dan
kepribadian bebas yang membedakanmu dengan yang lainnya. Jika engkau ingin
mengikuti sebuah contoh (keteladanan), temukanlah dalam biografi para
sahabat wanita yang mulia dan suci. Engkau harus melihat kepada para Da’i
yang shalih dan takut kepada Allah karena merekalah yang lebih patut kita
nantikan, berkumpul dan diikuti keteladannya. Mereka adalah penerang jalan
kepada petunjuk dan dengan kebersamaan mereka adalah yang terbaik di
kehdiupan sekarang dan akhirat kelak.
Jangan ikuti, saudariku, para dai yang buruk yang mengajak pada kerusakan
yang membual dengan kejahatan... mereka yang merampas pakaian kemuliaan
malu. Demi Allah, apa yang membuat hati menangis dan mengiris jiwa dengan
duka cita adalah melihat wanita Muslimah... jika dia melihat rekan buruknya
mengenakan pakaian ketat, pendek dan transparan dia (pun) mengenakannya
dan mengikuti mereka. Jika dia melihat mereka mengenakan celana ketat yang
mengundang dan membuka pakaiannya terkadang bahkan memperlihatkan
kemaluannya, paha dan pinggulnya, dia membeo kepada mereka! Dia tidak
menegakkan hukum syariat dalam pakaiannya juga tidak perduli apa yang
dipandang Allah baik baginya. Sebaliknya dia mengikuti apa yang disebut
’kemajuan’ dan tidak memiliki keinginan untuk beralih dari prosesi peradaban
dan pembangunan dan melihat setiap penyimpangan sebagai penindasan,
kemunduran dan keterbelakangan meskipun sumber dari kemunduran,
keterbelakangan, kekalahan dan kepolosan sebenarnya berada dalam konsep,
pembawaan dan perbuatannya.

Saidariku, Aku Menggugah Rasa Malumu
Tidakkah kau ingin menjawabnya?
11.Heran, Bingung, Terkejut,
dan Takjub
audariku Mu’minah, saya semakin heran dan takjub oleh saudari
Muslimah yang berpakaian ketat dan transparan dan tampil di hadapan
para laki-laki asing manakala dia mengetahui ancaman Nabi : “Ada
dua jenis manusia diantara penghuni neraka yang tidak pernah aku lihat
sebelumnya. (Yang pertama adalah) wanita yang berpakaian tetapi
telanjang, condong (pada ketidaktaan) dan mencondongkan orang lain, di
kepalanya terdapat seperti punuk unta. Mereka tidak akan masuk surga dan
tidak juga mencium bau surga meskipun wangi surga dapat tercium dari
jarak sekian sekian.” (HR Ahmad [2/356] dan Muslim [2128] dari Abu Hurairah
).
Demikian juga, saya bertanya-tanya kepada mereka yang mengangkat
pakaiannya hingga betisnya terlihat ketika sang kekasih Muhammad 
memerintahkannya untuk menurunkan pakainnya hingga (lebih) sejengkal
ketika beliau ditanya oleh salah seorang sahabiyah beliau berkata:
”Turunkanlah sejengkal’ Maka dia (wanita itu) berkata 'Kalau begitu, betis
mereka akan tersingkap!' Beliau bersabda, 'Turun-kan lagi sehasta, jangan
sampai melebihi itu.'" (HR Tirmidzi dan laiinya).
Saya takjub kepada seseorang yang mengetahui bahwa suara wanita adalah
aurat kecuali apabila ada keperluan namun demikian ia meninggikan suaranya
tanpa malu dan (tidak memperdulikan aturan) agama. Dia berbicara dnegan
teman-teman wanitanya atau siapaun yang bersama dengan dirinya seperti
mereka berada di dalam rumahnya tanpa perduli atau mempertimbakan
kehadiran laki-laki asing disekitarnya padahal Allah  berfirman:

”Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang
yang ada penyakit dalam hatinya” (QS Al-Ahzab [33] : 32)

Saidariku, Aku Menggugah Rasa Malumu
Tidakkah kau ingin menjawabnya?
12.Saya juga heran dengan seseorang yang mengetahui hukum mengenai
menggunakan parfum diluar rumah atau di sekolah, khususnya ketika dia
mengenakannya dan melewati laki-laki asing dan mereka mencium wanginya
melalui udara, semoga Allah menyelamatkan kita darinya! Namun demikian dia
akan memakai parfum yang baunya tercium yang pasti akan menjadi fitnah bagi
yang menciumnya, dan dia keluar diantara laki-laki asing entah itu di pasar,
mall atau selainnya dan menjadikannya sasaran sabda Al-Mustafa :

”Perempuan yang memakai wewangian, lalu dia lewat di hadapan laki-laki
agar mereka mencium baunya, maka dia adalah pezina.” (Dihasankan oleh
Syaikh Albani dalam Shahih al-Jami no. 2701).
Namun dia tidak perduli.Saya sungguh bingung ketika melihat seorang wanita yang terikat perjanjian dengan Allah, yang mengetahui hukum mengenakan hak (sepatu) tinggi1, dan
mengenakannya sebagai bentuk tipu daya dan godaan bagi orang yang
melihatnya dan mengira dirinya berbadan tinggi padahal kenyataannya tidak
demikian. Dia juga mengetahui bahwa hal tersebut tidak sehat dan merusak
secara sosial dan akhlak. Dia menutup telinganya kepada para penyeru
kebenaran dan tetap mengenakan sepatu yang mengkilat dan menyolok mata
yang pasti akan membuat orang berpaling ke arahnya dan membawa fitnah
yang menjadikan perkara ini semakin buruk sebagaimana yang mereka katakan.
Saya heran dengan saudariku, mereka yang mendengar seruan kepada
kebenaran namun menjauhkan diri mereka dari mengikutinya hanya karena
mengejar keinginan hawa nafsunya. Bisakah engkau menjamin, saudariku
tercinta, kehidupanmu bahkan sesaat apa yang akan terjadi jika Allah tidak
mengizinkanmu untuk hidup sehari lagi dan engkau berada di atas dosas-dosa
yang engkau lakukan? Bisakah engkau bayangkan bagaiman engkau akan
bertemu dengan Rabbmu?!
Pikirkanlah itu, saudariku Muslimah, dan ketahuilah bahwa kesenangan dunia
tidak lain adalah fana dan tidak seorang pun akan meninggalkan sesuatu kecuali
amal-amalnya. Jika amal tersebut baik (shalih), maka hanya ada satu pahala
terbaik... jika sebaliknya, maka celaka bagi mereka atas apa yang akan mereka
temui.
1 Hukum mengenekan sepatu tidak disukai , sebagaimana jawaban Syaikh bin Baaz ketika ditanya sebagai
berikut: ”Apakah hukumnya dalam Islam mengenai wanita yang mengenakan sepatu hak tinggi?. Maka
dijawab: ”Yang dapat dikatakan bahwa hal ini (mengenakan sepatu hak tinggi –pnet) tidak disukai. Pertama
karena itu membuat wanita kelihatan lebih tinggi daripada keadaan yang sebenarnya; kedua: Berbahaya
bagi para wanita karena dia mudah terjatuh karenanya; ketiga: adanya dampak buruk bagi kesehatan

Saidariku, Aku Menggugah Rasa Malumu
Tidakkah kau ingin menjawabnya?
13.Berbuatlah
dan Lakukan yang Terbaik
audariku sayang, lindunglilah kesempurnaan hijab islammu dan
buanglah hijab perhiasan keindahan dan lanjutkanlah ketaatan
kaepada Rabbmu. Enyahkanlah perkara yang sia-sia dan keburukan
karena engkau lebih baik dari semua itu. Robeklah, tidak, (akan tetapi)
bakarlah setiap lembar-lembar memalukan, novel atau kalimat-kalimat yang
mengajak untuk melepaskan nilai-nilai, agama dan haya (rasa malu) kepada
kebejatan, kerusakan, kehinadaan dan skandal.
Tutuplah telingamu dari embikan (panggilan seperti suara kambing) dari Barat,
riuh-rendah mereka dan teriakan-teriakan lainnya dan sebaliknya bukalah
telinga dan hatimu pada seruan meunuju kebaikan dan iman. Terimalah
Kitabullah, sumber segala kebaikan bagimu di dunia ini dan di akhirat dan
berpegangteguhlah kepada sunnah Nabimu , teladan dan cahaya petunjuk
bagi kehidupanmu. Lemparkanlah kembali rencana musuh-musuhmu ke leher
mereka dan biarkanlah kegusaran dan kejengkelan mencekik mereka karena
engkau telah mengecewakan mereka. Lakukanlah, saudariku tercinta, karena
inilah tindakan seorang wanita Muslimah yang bangga terhadap agamanya.



Artikel Terkait:

0 komentar

Posting Komentar