Entri Populer
-
WA...H INILAH P artai K elompok S etan Inilah salah satu pemandangan kampanye sebuah partai yang ngaku-ngaku partai yang berbasis islam,p...
-
Mungkin anda Pernah dan bahkan kebanyakan bagi orang yang hobi download file-file di internet yang berekstension .rar dari internet ? Dan fi...
-
MUQADDDIMAH Segala puji hanya milik Allah, shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah, keluarganya, para sahabatnya serta orang ...
-
Sebidang tanah di bumi ini yang paling dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah rumah-rumah-Nya (masjid) yang di dalamnya ditegakkan i...
-
Hardisk external merupakan barang yang tidak asing lagi bagi kita maniak komputer,baik mereka yang memang seorang " Dokter " PC ma...
Operasi penyerbuan pasukan militer Pakistan ke Masjid Lal atau Masjid Merah di Islamabad,memakan korban 800-an termasuk para santri.Dan mencapai puncaknya dengan syahidnya SANG IMAM, pemimpin masjid tersebut Abdul Rashid Ghazi.
Tragedi pembantaian itu memang telah berlalu. Namun, peristiwa keji itu masih menyisakan trauma mendalam bagi warga Islamabad yang kerap melaksanakan shalat di Masjid Merah.
Meski pemerintah telah mengecat ulang warna masjid dari merah menjadi hijau pasca operasi militer, kaum muslimin merasa masjid itu masih berwarna merah. “Mungkin mata tak dapat melihat lumuran darah itu lagi. Namun hati dapat merasakannya.”
Seluruh tokoh yang terlibat dalam serangan Masjid Merah hingga kini masih banyak yang duduk di pemerintahan. Inilah yang menyulut balas dendam masyarakat. Kelompok-kelompok militan Islam menyatakan perang terhadap pemerintahan Presiden Musharraf dan melakukan serangan balasan, dengan tembakan senjata maupun bom syahid. Serangan ini tak hanya diarahkan ke titik-titik pemerintahan di wilayah barat laut Pakistan yang menjadi basis kelompok militan saja, namun juga dilakukan di kota-kota besar semisal Islamabad dan Karachi.
Kenangan buruk Masjid Merah takkan terhapus hanya dengan mengganti warna bangunannya. Walau kini masjid itu berwarna hijau, sejatinya ia masih tetap “merah”.
0 komentar
Posting Komentar